Analisis Dan Pemodelan perangkat lunak
Analisis Dan Pemodelan Perangkat Lunak
Disusun oleh:
Nama: Angga Saputra Dinata
Npm: 19316035
Kelas: TK19a
Latar Belakang Perlunya Kegiatan Analisis Dan Pemodelan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang berkualitas merupakan hal yang diharapkan oleh Setiap user. Semakin baik kualitas suatu perangkat lunak maka akan semakin Banyak user yang menggunakannya. Kualitas tersebut dapat dilihat berdasarkan Performance dan fungsionalitas perangkat lunak tersebut, antarmuka yang baik, Cara penggunaannya, dan faktor lainnya. Perangkat lunak yang perlu diperhatikan Kualitasnya adalah perangkat lunak java yaitu IDE (Integrated Development Environment). Jika berbicara mengenai java maka perangkat lunak IDE terkenal Ini pun juga mesti disebut, yaitu Eclipse [1]. Proyek eclipse diperkirakan memiliki Jumlah pengguna lebih dari 6 juta dengan pengguna java IDE mencapai 65% [2]. Setiap perangkat lunak memiliki kelebihan serta kekurangn masing-masing. Namun beberapa user terkadang hanya menggunakan perangkat lunak tersebut Karena banyak penggunaanya saja. Disisi lain ada pula yang menggunakan Perangkat lunak tersebut karena memiliki banyak fasilitas yang mendukung Pekerjaanya, tentunya hal tesebut dapat menjadi faktor penentu kualitas suatu Perangkat lunak, Untuk menghasilkan perangkat lunak yang baik tentunya harus melakukan analisis terlebih dahulu agar proyek pengembangan perangkat lunak dapat berjalan dengan baik.
Manfaat Kegiatan Analisis Dan Pemodelan Perangkat Lunak
Dengan mempelajari Analisis dan Pemodelan Perangkat Lunak, akan membuat seseorang menjadi lebih paham mengenai pengembangan perangkat lunak yang fungsional. Contohnya, perangkat lunak jaringan komputer yang digunakan dalam mengkoneksikan komputer pada internet.
Contoh Kasus Kegagalan Proyek Perangkat Lunak Dan Penyebab Terjadinya Kegagalan Tersebut
• Pada tahun 1988 kapal perang USS Vincennes menempak jatuh pesawat komersil Airbus 320 yang disebabkan oleh output program pelacakan yang ditampilkan tidak jelas.
• Kesalahan diagnosa pada perangkat lunak medis yang menyebabkan kematian.
• Sistem peringatan radar kapal yang mengidentifikasi roket Excocet sebagai teman yang mengakibatkan kapal The British Destroyer tenggelam.
• Therac 25 merupakan perangkat terapi radiasi medis yang bekerja dengan sistem terkomputerisasi. Pada tahun 1985 hingga 1987 terdapat 6 kali kecelakaan akibat overdosis radiasi yang dihasilkan oleh alat tersebut hingga mengakibatkan kematian dan luka serius. Sistem keamanan dari Therac25 ini lebih mengandalkan perangkat lunak bukan pada perangkat keras sementara pengujian keamanan yang dilakukan lebih ke arah perangkat keras dan tidak ke perangkat lunak sehingga mengakibatkan kesalahan perangkat lunak terutama system engneering.
• Pada tahun 2003, dimana listrik mati di amerika timur dan sebagian kanada selama lebih dari sehari sebenarnya listrik sudah dapat menyala dalam dua jam namun dikarenakan fungsi alarm dalam software manajemen listrik tidak bekerja.
• Pada tahun 1962, roket milik eropa terpaksa diledakan setelah tiga menit lepas landas karena komputer pengendali mengatakan bahwa roket dalam keadaan tidak terkendali, oleh karena itu untuk menghindari resiko yang lebih besar maka roket tersebut diledakan secara paka. Padahal sebetulnya roket tersebut baik-baik saja. Kesalahan komputer dalam memberikan informasi diakibatkan kesalahan program perangkat lunak yang digunakan. Diketahui kesalahan program disebabkan programmer lupa memasukan tanda bar di atas simbol tertentu unuk menunjukan nilai rata-rata.
• Pada tahun 1996, roket Arienne 5 keluar jalur dan meledak hanya 40 detik setelah diluncurkan. Penyebabnya dimana terjadi overflow saat mengkonversi sebuah nilai floating 64 bt yang berkaitan dengan kecepatan horisontal roket 16 bit. Angkanya lebih besar 32,767 nilai integer yang bia diimpan di 16 bit sehingga mengakibatkan konveri gagal.
• Pada tahun 1991, militer Amerika gagal dalam mengantisipasi roket Irak sehingga menghantam barak tentara. Hal ini disebabkan pada kesalahan perhitungan waktu sejak booting yang berakibat pada kesalahan aritmetik komputer sehingga waktu yang terukur di alat lebih lama dibandingkan dengan kenyataanya.