Metode Prototyping

Disusun oleh:

Nama: Angga Saputra Dinata

Npm: 19316035

Kelas TK19a

 

Model Prototyping

Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

Sejarah Dan Tahapan Model Prototyping

 Sejarah

Pada tahun 1960-an: Teknik-teknik prototyping pertama cepat menjadi diakses pada tahun delapan puluhan kemudian dan mereka digunakan untuk produksi komponen prototipe dan model. Sejarah prototipe cepat dapat ditelusuri sampai akhir tahun enam puluhan, ketika seorang profesor teknik, Herbert Voelcker, mempertanyakan dirinyasendiri tentang kemungkinan melakukan hal-hal menarik dengan alat komputer dikontroldan otomatis mesin. Alat-alat mesin baru saja mulai muncul di lantai pabrik itu. Voelcker  berusaha mencari jalan di mana alat-alat mesin otomatis dapat diprogram denganmenggunakan output dari program desain komputer.Kemudian 1970: Voelcker mengembangkan alat dasar matematika yang dengan jelas menggambarkan tiga aspek dimensi dan menghasilkan teori-teori awal teorialgoritma dan matematika untuk pemodelan solid. Teori-teori ini membentuk dasar  program komputer modern yang digunakan untuk merancang hampir segala hal mekanis,mulai dari mobil mainan terkecil ke gedung pencakar langit tertinggi. teori Volecker  berubah metode perancangan pada tahun tujuh puluhan, namun, metode lama untuk merancang masih sangat banyak digunakan. Metode lama terlibat baik alat masinis ataumesin dikendalikan oleh komputer. Para cowok logam dipotong dan bagian yangdibutuhkan tetap sesuai kebutuhan.

Namun, pada tahun 1987, Carl Deckard, bentuk penelitian dari University Of Texas, datang dengan ide yang revosioner yang baik. Dia memelopori manufaktur yang berbasis lapisan, dimana ia memikirkan membangun lapisan model dengan lapisan. Dengan dicetak model 3D dengan menggunakan sinar laser untuk bedak sekering logam dalam prototype solid, single layar pada suatu waktu. Deckard mengembangkan ide ini menjadi sebuah teknik yang disebut “Selective Laser Sintering”. 

Tahapan

Tahapan – tahapan dalam model prototyping adalah sebagai berikut:

  1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

  1. Membangun prototyping

Membangun prototyping degan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format outpu)

  1. Evaluasi prototyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah selesai langkah 4 akan diambil. Jika tidak prtotyping direvisi denga mengulangi langkah 1, 2, dan 3.

  1. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

  1. Meguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakuka dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

  1. Evaluasi sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika sudah, langkah 7 dilakukan. Jika belum, ulangi langkah 4 dan 5.

  1. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

 

Perbedaan Model Prototyping Dengan Throw-Away Prototyping

Prototyping

Tujuan proses ini adalah bekerja dengan pelanggan untuk menyelidiki kebutuhan mereka dan mengirimkan sistem akhir. Pengembangan dimulai dengan bagian-bagian sistem yang dipahami. Sistem berubah dengan adanya tambahan fitur-fitur baru sesuai usulan pelanggan.

Throw-away prototyping

Tujuan pengembangan evolusioner adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dan mendefinisikan kebutuhan yang lebih baik untuk sistem. Throw Away Prototype berkonsentrasi pada eksperimen, dengan kebutuhan pelanggan yang tidak dipahami dengan baik.

 Kelebihan Dan Kekurangan Metode Prototyping

Kelebihan yang dimiliki oleh metode Prototyping:

Metode prototyping memilki beberapa kelebihan:

1.       Dapat menjalin komunikasi yang baik antar user dan pengembang sistem

2.       Setiap perbaikan yang dilakukan pada prototype merupakan hasil masukan dari user yang akan menggunakan sistem tersebut, sehingga lebih reliabel

3.       User akan memberikan masukan terhadap sistem sesuai dengan kemauannya

4.       Menghemat waktu dalam mengembangkan sebuah sistem

5.       Menghemat biaya, terutama pada bagian analisa, karena hanya mencatat poin – point penting saja

6.       Cocok digunakan pada sebuah sistem kecil, yang digunakan pada ruang lingkup tertentu, seperti sistem di dalam sebuah kantor

7.       Penerapan dari sistem yang menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

Kelemahan Dari Metode Prototyping

1.       Untuk menghemat waktu, biasanya pengembang hanya menggunakan bahasa pemrograman sederhana, yang mungkin rentan dari segi keamanannya

2.       Tidak cocok untuk diimplementasikan pada sebuah sistem yang sangat besar dan global, seperti sistem operasi komputer.

 

Contoh Penerapan Metode Prototype

Sebuah rumah sakit ingin membuat aplikasi sistem database untuk pendataan pasiennya. Seorang atau sekelompok programmer akan melakukan identifikasi mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bagaimana model kerja program tersebut. Kemudian dilakukan rancangan program yang diujikan kepada pelanggan. Hasil/penilaian dari pelanggan dievaluasi, dan analisis kebutuhan pemakai kembali di lakukan.


UTI

FTIK

 

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Dan Perkembangan Speaker

Singkronisasi sistem operasi

NORMAL DISTRIBUTIONS